Skip to content
Tren dan Wawasan Industri
5 Menit Membaca

Program Pensiun Tambahan Memicu Kekhawatiran di Kalangan Pekerja

Daftar Isi

Pemerintah Indonesia tengah menggodok sebuah regulasi baru yang mewajibkan iuran pensiun bagi para pekerja. Walaupun dirancang untuk meningkatkan tabungan hari tua, banyak pekerja merasa cemas akan dampaknya pada pendapatan yang mereka bawa pulang. Mari kita kupas tuntas program pensiun ini, implikasinya, dan poin-poin penting yang perlu Anda cermati.

Apa Itu Program Pensiun Tambahan?

Secara sederhana, pemerintah berencana untuk memperkenalkan program pensiun tambahan wajib yang akan dipotong langsung dari gaji karyawan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan tabungan pensiun dengan mewajibkan pekerja menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka ke dana pensiun, yang akan dikelola oleh lembaga non-bank seperti Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK).

Regulasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. Undang-undang ini memberikan kewenangan kepada pemerintah untuk memperkenalkan program tabungan pensiun wajib bagi karyawan, meskipun detail mengenai siapa saja yang akan terdampak masih dalam tahap pembahasan.

Bagaimana Pengaruhnya terhadap Gaji?

Salah satu kekhawatiran terbesar bagi karyawan adalah potensi berkurangnya pendapatan bersih mereka akibat kontribusi baru ini. Anda kemungkinan akan melihat adanya potongan tambahan pada slip gaji bulanan Anda untuk program pensiun ini.

Program baru ini menambah beban potongan yang sudah ada, seperti Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP) yang dikelola oleh BPJS-TK, belum lagi pajak dan premi asuransi kesehatan. Bagi banyak pekerja, ini bisa menjadi beban tambahan yang cukup berat, terutama jika kenaikan gaji tidak seimbang dengan meningkatnya biaya hidup.

Siapa yang Akan Mengelola Dana Ini?

Dana pensiun yang terkumpul dalam skema baru ini akan dikelola oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK), sebuah entitas non-bank. Hal ini berbeda dengan pengelolaan dana pensiun saat ini yang dilakukan oleh BPJS-TK, yang menangani iuran JHT dan JP.

Perubahan ini menimbulkan pertanyaan dari banyak pekerja dan ahli. Anda mungkin akan berkontribusi pada dua skema pensiun yang terpisah — satu melalui BPJS-TK dan satu lagi melalui DPPK. Pertanyaannya adalah: mengapa pemerintah memisahkan pengelolaan pensiun ini, dan apakah potongan tambahan ini benar-benar diperlukan?

Bagaimana Perbandingannya dengan BPJS-TK?

Di bawah BPJS-TK, pekerja sudah membayar iuran untuk tabungan pensiun JHT dan JP. Program pensiun baru ini akan berbeda dari program-program tersebut, yang berarti Anda bisa saja melakukan kontribusi ke dua entitas yang berbeda.

Manfaat yang Anda terima dari program pensiun baru ini kemungkinan akan mirip dengan yang berasal dari JP, di mana pensiunan menerima pembayaran bulanan. Namun, program baru ini berbeda dari JHT, di mana pekerja dapat menarik dana sekaligus saat pensiun.

Mengapa Pekerja Khawatir?

Program pensiun tambahan ini memicu kekhawatiran pekerja karena beberapa alasan:

  • Penurunan Pendapatan Bersih: Karyawan khawatir bahwa kontribusi baru ini akan semakin mengurangi pendapatan mereka, terutama ketika kenaikan gaji saat ini sulit mengimbangi inflasi.
  • Beban Keuangan: Banyak karyawan, khususnya dari kalangan menengah, sudah menghadapi anggaran yang ketat, inflasi, dan ketidakpastian pekerjaan. Fokus utama bagi banyak orang adalah memenuhi kebutuhan saat ini, bukan menabung untuk masa depan yang masih jauh.
  • Pengelolaan Dana: Peralihan pengelolaan dana pensiun dari BPJS-TK ke DPPK menimbulkan kekhawatiran tentang akuntabilitas dan transparansi. Ada kekhawatiran bahwa masalah pengelolaan dana pensiun yang pernah terjadi di masa lalu dapat terulang kembali dengan program baru ini.

Apa Kata Para Ahli?

Para ahli sepakat bahwa program ini diperkenalkan pada saat yang kurang tepat. Andriko Otang, Direktur Trade Union Rights Centre (TURC), menyampaikan kepada BBC Indonesia bahwa pendapatan riil pekerja semakin berkurang karena pertumbuhan upah yang stagnan. Ia mempertanyakan mengapa pemerintah memperkenalkan program wajib baru, bukannya memperbaiki sistem yang sudah ada seperti BPJS-TK.

Ekonom Esther Sri Astuti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) juga mendesak pemerintah untuk lebih memperhatikan kebutuhan pekerja saat ini, daripada memberlakukan persyaratan tabungan jangka panjang tambahan ketika banyak orang masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Apa yang Harus Anda Perhatikan?

Jika program pensiun ini diberlakukan, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda cermati:

  • Jumlah Potongan: Jumlah pasti dari kontribusi baru ini belum ditentukan, jadi pantau terus informasi terkait berapa banyak yang akan dipotong dari gaji Anda.
  • Pengelolaan Dana Pensiun: Memahami siapa yang akan mengelola dana pensiun Anda – BPJS-TK atau DPPK – sangat penting untuk memastikan transparansi dan keamanan dana pensiun Anda.
  • Kebutuhan Mendesak: Meskipun menabung untuk masa pensiun itu penting, jangan lupakan kebutuhan finansial Anda saat ini. Jika potongan tersebut secara signifikan mempengaruhi pendapatan bulanan Anda, Anda mungkin perlu mengevaluasi ulang anggaran dan rencana tabungan Anda.

Apa Selanjutnya?

Pemerintah diperkirakan akan menyelesaikan detail program ini pada Januari 2025. Sementara itu, tetaplah mencari informasi terbaru tentang perkembangan regulasi ini dan berpartisipasilah dalam diskusi melalui perusahaan atau serikat pekerja.

Meskipun program pensiun wajib yang baru bertujuan untuk memberikan keamanan finansial jangka panjang bagi karyawan, dapat dimaklumi bahwa banyak pekerja merasa khawatir tentang dampaknya terhadap pendapatan mereka saat ini. Jika diterapkan, sistem baru ini akan membutuhkan perencanaan keuangan yang cermat untuk menyeimbangkan kebutuhan saat ini dengan keamanan masa depan.

Sementara itu, menjelajahi opsi seperti Earned Wage Access (EWA) – didukung oleh Setlary– dapat membantu menjembatani kesenjangan dan memberikan karyawan kontrol dan fleksibilitas keuangan yang lebih besar.

EWA memungkinkan Anda mengakses sebagian dari upah yang sudah Anda peroleh sebelum hari gajian reguler, membantu Anda mengelola pengeluaran tak terduga dan menghindari utang berbunga tinggi. EWA adalah alat yang dapat melengkapi manfaat jangka panjang dari program pensiun dengan memenuhi kebutuhan keuangan mendesak.

Menjaga stabilitas keuangan Anda di masa depan adalah sebuah perjalanan, dan kunci utamanya adalah menemukan keseimbangan yang pas antara menabung untuk masa depan dan memenuhi kebutuhan hari ini.