Skip to content
Kesehatan Finansial
5 Menit Membaca

Penting! Memahami Perbedaan Gaji Nett dan Gaji Gross Sebelum Terima Tawaran Kerja

Cindy
Cindy
Content Writer at Setlary
Daftar Isi

Tidak mengerti bedanya Gaji Nett vs Gaji Gross bisa bikin rugi besar, kenapa bisa?

Bayangkan, jika Anda menerima tawaran kerja gaji gross Rp10 juta. Namun, yang masuk ke rekening hanya Rp8 juta setelah dipotong pajak, BPJS, dan asuransi lainnya.

Terjadinya hal ini karena gaji yang ditawarkan HRD biasanya masih berupa gaji gross atau gaji kotor.

Akibatnya, di akhir bulan, take-home pay yang diterima jauh lebih kecil dari yang dibayangkan, dan rasa kecewa pun datang begitu melihat angka di rekening.

Sehingga, penting untuk memahami perbedaan antara gaji gross dan gaji nett, agar Anda bisa lebih bijak dalam bernegosiasi. Pastikan juga untuk mengerti bagaimana cara menghitung gaji Anda dengan benar agar mendapatkan gaji yang sesuai.

Memahami Perbedaan Gaji Nett, Gaji Gross, dan Gaji Gross Up

Apa itu Gaji Nett?

Gaji nett adalah gaji bersih yang diterima karyawan setelah semua potongan pajak, BPJS, dan iuran lainnya dikurangi. Menjadi jumlah akhir yang masuk ke rekening karyawan setiap bulan, atau dikenal sebagai take-home pay.

Apa itu Gaji Gross?

Gaji gross adalah gaji kotor yang belum dipotong pajak, iuran BPJS, asuransi, maupun potongan lainnya. Sehingga perlu diingat take-home pay yang dibawa pulang setiap bulannya bisa jauh lebih kecil dari angka awal yang kamu bayangkan.

Apa itu Gaji Gross Up?

Gaji gross up adalah suatu metode perhitungan gaji di mana perusahaan menaikkan jumlah gaji karyawan untuk mengimbangi potongan pajak atau biaya lainnya yang harus dibayar oleh karyawan.

Tujuan utama dari gross up adalah agar karyawan tetap menerima jumlah gaji bersih yang telah disepakati, meskipun ada potongan pajak atau biaya lain yang dibebankan kepada mereka.

Baca Juga: Memahami Tugas hingga Gaji Marketing Officer

Komponen Gaji Gross

Berikut adalah komponen yang termasuk dalam gaji gross:

  1. Gaji Pokok
    Gaji pokok adalah nominal gaji yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan berdasarkan jabatan, pengalaman, dan masa kerja.
  2. Tunjangan
    Tunjangan adalah uang tambahan yang diberikan oleh perusahaan untuk mendukung kesejahteraan karyawan. Beberapa jenis tunjangan yang termasuk dalam gaji gross adalah:

    • Tunjangan Transportasi
    • Tunjangan Makan
    • Tunjangan Kesehatan
    • Tunjangan Keluarga
    • Tunjangan Jabatan
  3. Bonus atau Insentif
    Bonus adalah tambahan pendapatan yang diberikan berdasarkan pencapaian tertentu, seperti bonus tahunan atau bonus kinerja.
  4. Uang Lembur
    Jika karyawan bekerja melebihi jam kerja normal, perusahaan memberikan uang lembur sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
  5. Tunjangan Lainnya
    Tunjangan lainnya bisa termasuk tunjangan pendidikan, tunjangan kehadiran, atau tunjangan hari raya (THR).

Komponen Pemotong Gaji Gross dan Nett

Berikut adalah potongan-potongan yang umumnya ada dalam perhitungan gaji:

  1. Pajak Penghasilan (PPh 21)
    Potongan pajak yang dikenakan berdasarkan golongan pajak dan penghasilan karyawan.
  2. BPJS Kesehatan
    Potongan untuk asuransi kesehatan yang digunakan untuk mendukung biaya pengobatan dan pelayanan kesehatan.
  3. BPJS Ketenagakerjaan
    Potongan untuk program jaminan sosial tenaga kerja yang mencakup beberapa jenis jaminan seperti Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Kematian (JKM).
  4. Iuran Pensiun
    Potongan untuk dana pensiun yang diatur oleh perusahaan atau negara untuk memastikan kesejahteraan karyawan di masa tua.
  5. Potongan Lainnya
    Potongan lain yang disepakati antara karyawan dan perusahaan, seperti potongan untuk kasbon, kontribusi sosial, atau asuransi tambahan.

Cara Menghitung Gaji Gross ke Nett

Untuk menghitung gaji nett dari gaji gross, And bisa menggunakan contoh perhitungan seperti di bawah ini:

  1. Jumlahkan semua komponen Gaji Kotor seperti gaji pokok, tunjangan, bonus, dan insentif
    Contoh:

    • Gaji Pokok: Rp8.000.000
    • Tunjangan Transportasi: Rp2.000.000
    • Bonus: Rp1.000.000
    • Total Gaji Kotor: Rp8.000.000 + Rp2.000.000 + Rp1.000.000 = Rp11.000.000
  2. Hitung Potongan Karyawan
    • PPh 21: Rp500.000
    • BPJS Kesehatan: Rp200.000
    • BPJS Ketenagakerjaan: Rp300.000
    • Iuran Pensiun: Rp100.000
    • Total Potongan: Rp500.000 + Rp200.000 + Rp300.000 + Rp100.000 = Rp1.100.000
  3. Kurangi Gaji Kotor dengan jumlah potongan untuk mendapatkan gaji bersih.
    Perhitungan:

    • Gaji Kotor: Rp11.000.000
    • Potongan: Rp1.100.000
    • Gaji Bersih: Rp11.000.000 – Rp1.100.000 = Rp9.900.000

Bahaya Tidak Memahami Perbedaan Gaji Gross dan Nett

1. Kecewa Pasca Gajian

Bayangkan rasa kecewa saat gaji yang masuk ke rekening ternyata jauh lebih kecil dari yang diharapkan. Hal ini terjadi karena kenyataan yang jauh berbeda dari ekspektasi.

2. Anggaran Bulanan Berantakan

Jika karyawan berpikir gaji yang diterima sudah mencakup semuanya, tanpa memperhitungkan potongan-potongan yang ada. Anggaran bisa berantakan dan masalah keuangan pun muncul.

3. Sulit Menutup Kebutuhan Sehari-hari

Jika gaji yang masuk lebih kecil dari yang diharapkan, kesulitan memenuhi kebutuhan pokok akan sulit. Terlebih jika individu memiliki kewajiban cicilan atau utang, yang membuat beban finansial semakin berat.

4. Rasa Tidak Puas dengan Pekerjaan

Perbedaan besar antara gaji yang diharapkan dan yang diterima bisa membuat individu merasa “dibohongi”. Faktor ini bisa merusak semangat dan menurunkan motivasi di tempat kerja.

Baca Juga: Memahami Back Pay dan Cara Menghitungnya

Jadi, Lebih Baik Gaji Nett atau Gaji Gross?

Kedua jenis gaji ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk memilih jenis gaji yang sesuai, ada beberapa hal penting yang dapat menjadi bahan pertimbangan.

Gaji nett sangat cocok bagi karyawan yang menginginkan kepastian dalam menerima penghasilan. Dengan jenis gaji ini, take-home pay yang diterima adalah jumlah bersih setiap bulan, sehingga tidak perlu khawatir atau repot menghitung potongan pajak dan iuran lainnya. Jenis gaji ini memberikan kenyamanan dan stabilitas, terutama bagi individu yang lebih fokus pada pengelolaan keuangan tanpa beban administrasi tambahan.

Di sisi lain, gaji gross adalah pilihan tepat bagi karyawan yang menginginkan transparansi dan kontrol penuh terhadap penghasilan.

Dengan gaji gross, karyawan memiliki kendali untuk mengatur pajak dan iuran sesuai dengan kebutuhan atau kondisi pribadi, misalnya dengan memanfaatkan pengurangan pajak tertentu atau mengoptimalkan kontribusi lainnya. Transparansi ini memungkinkan karyawan mengetahui secara rinci berapa jumlah potongan yang sebenarnya dikenakan.

Untuk mendapatkan keputusan yang terbaik, penting bagi karyawan dan HR untuk melakukan diskusi secara terbuka. Dengan komunikasi yang baik, kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan dan ekspektasi yang sama terkait skema gaji yang paling sesuai dengan kebutuhan serta kebijakan perusahaan.

Akses Gaji Lebih Fleksibel dengan EWA dari Setlary

Memahami perbedaan gaji nett dan gross hanyalah langkah awal. Untuk benar-benar mendapatkan manfaat maksimal, fleksibilitas dalam mengakses gaji menjadi kunci.

Setlary hadir dengan solusi Earned Wage Access (EWA) yang memungkinkan karyawan mengakses sebagian gaji mereka sebelum tanggal pembayaran. Platform ini memberikan karyawan kendali lebih atas keuangan pribadi dan membantu mengurangi stres finansial, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan finansial secara keseluruhan.

Dengan memahami gaji nett dan gaji gross, serta memanfaatkan fleksibilitas gaji, perusahaan dan karyawan bisa memastikan kesejahteraan keuangan secara jangka panjang.

 

Cindy
Cindy
Content Writer at Setlary