Sebagai karyawan, Anda pasti akrab dengan istilah gaji dan upah. Namun, apakah Anda menyadari bahwa keduanya memiliki perbedaan yang signifikan?
Memahami perbedaan antara gaji dan upah penting untuk memperkaya wawasan, serta memastikan kerja keras Anda dihargai dengan imbalan yang sesuai.
Jangan ragu untuk menggali lebih dalam agar memahami hak-hak Anda sebagai pekerja. Setiap langkah kecil akan berdampak besar dalam perjalanan keuangan Anda!
Definisi Gaji dan Upah
Setiap pekerja berhak menerima kompensasi setelah melaksanakan kewajibannya terhadap perusahaan sesuai dengan perjanjian kerja yang disepakati.
Kompensasi ini umumnya berupa gaji atau upah, yang sering kali dianggap memiliki makna serupa. Namun, sebenarnya, keduanya memiliki perbedaan.
Menurut KBBI, gaji adalah kompensasi tetap yang diberikan kepada karyawan dalam waktu yang teratur, umumnya setiap bulan dengan jumlah yang sudah disepakati.
Sedangkan upah adalah kompensasi yang diberikan atas jasa atau tenaga yang telah dikeluarkan dalam suatu pekerjaan, sering kali berdasarkan hasil kerja tertentu.
Jadi, kedua kompensasi tersebut dibedakan berdasarkan beberapa hal, salah satunya adalah jangka waktu dan jenis pekerjaan yang diberikan.
Baca Juga: Memahami Tujuan Payroll, Komponen, hingga Contoh Perhitungannya
Apa Perbedaan Gaji dan Upah?
Penting bagi seorang pekerja untuk mengetahui perbedaan dari gaji dan upah sesuai dengan situasi dan kondisi. Berikut adalah beberapa poin perbedaannya:
Dasar Penetapan
1. Dasar Penetapan Gaji
Penetapan gaji dalam perusahaan memiliki proses yang berbeda dibandingkan dengan penentuan upah.
Nominal gaji yang diberikan biasanya ditentukan oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari kebijakan internal maupun eksternal.
Faktor-faktor yang sering menjadi pertimbangan penetapan gaji antara lain:
- Peraturan Pemerintah (PP) 36/2021: PP ini mengatur tentang pengupahan, termasuk penetapan UMR setiap tahun yang harus disesuaikan dengan tingkat inflasi dan produktivitas.
- Upah Minimum Regional (UMR): Standar minimum yang harus dipenuhi agar perusahaan memberikan gaji yang layak. Setiap daerah di Indonesia menetapkan UMR yang berbeda, dengan angka yang dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi lokal.
- Kondisi Bursa Tenaga Kerja: Pergerakan dan permintaan tenaga kerja yang bisa memengaruhi angka gaji.
- Keahlian Karyawan: Semakin tinggi keterampilan dan pengalaman karyawan, semakin tinggi potensi gaji yang ditawarkan.
- Kondisi Keuangan Perusahaan: Laba yang diperoleh perusahaan turut menjadi acuan, terutama dalam menyesuaikan nominal gaji.
2. Dasar Penetapan Upah
Penetapan upah lebih terikat pada aturan hukum berikut ini:
- UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan: Pasal 89 menetapkan bahwa Upah Minimum Provinsi (UMP) ditentukan oleh Gubernur berdasarkan rekomendasi Dewan Pengupahan untuk memenuhi kebutuhan hidup layak.
- PP No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan: Mengatur metodologi penetapan upah minimum, termasuk kebutuhan hidup layak (KHL) dan penyesuaian tahunan berdasarkan kondisi ekonomi.
- Permenaker No. 18 Tahun 2022: Pedoman tahunan untuk penyesuaian upah minimum berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
- UU No. 11 Tahun 2020 (Cipta Kerja) dan Perppu No. 2 Tahun 2022: Menambah fleksibilitas penetapan upah berdasarkan produktivitas dan kondisi daerah.
Rentang Waktu
- Gaji dibayarkan secara bulanan tanpa memperhitungkan jam kerja yang spesifik.
- Upah diberikan berdasarkan waktu kerja yang variatif, bisa harian atau per proyek.
Status Kepegawaian
- Gaji diberikan kepada karyawan tetap atau kontrak.
- Upah diberikan kepada pekerja lepas, pekerja harian, pekerja musiman, dan pekerja borongan.
Komponen Penyusun
- Gaji sering kali mencakup tunjangan tambahan seperti tunjangan kesehatan, tunjangan transportasi, dan lain-lain.
- Upah umumnya tidak disertai tunjangan, bersifat lebih sederhana.
Nominal
- Jumlah gaji yang diberikan biasanya bersifat tetap, sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disetujui oleh pekerja dan perusahaan.
- Jumlah upah biasanya tidak tetap karena bergantung dari kuantitas maupun kualitas pekerjaan yang sudah dilakukan.
Baca Juga: Alasan Karyawan Melakukan Kasbon dan Template Mengajukan Kasbon
Masalah Krusial dalam Penggajian dan Pengupahan
Dalam pemberian kompensasi, terdapat beberapa masalah yang biasanya dihadapi baik oleh pekerja maupun perusahaan. Berikut adalah beberapa masalah yang umumnya terjadi:
- Kekurangan Transparansi
Tidak semua perusahaan menyediakan penjelasan yang jelas mengenai komponen-komponen gaji atau upah. Hal ini sering menyebabkan kebingungan dan ketidakpuasan di kalangan karyawan, terutama jika potongan atau komponen tertentu tidak dijelaskan dengan baik. - Keterbatasan Akses Gaji
Ketika ada kebutuhan mendesak, seperti keadaan darurat atau kebutuhan mendadak lainnya, akses ke gaji yang hanya tersedia pada akhir bulan sering kali menjadi kendala bagi karyawan. Kondisi ini bisa mendorong karyawan untuk berutang atau mencari solusi finansial lain yang kurang ideal seperti pinjaman online ilegal yang beresiko. - Keterlambatan Pembayaran
Keterlambatan dalam pembayaran gaji atau upah bisa memengaruhi kehidupan finansial pekerja. Bagi sebagian besar karyawan, ketepatan waktu dalam pembayaran sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menghindari masalah keuangan.
Solusi Akses Gaji Lebih Awal dengan Setlary
Ketika kebutuhan finansial muncul di luar jadwal penggajian, Setlary hadir sebagai solusi dengan Early Wage Access (EWA) yang memberikan akses ke gaji sebelum akhir bulan.
Dilengkapi dengan berbagai fitur, platform ini memungkinkan karyawan menarik gaji sesuai kebutuhan finansial masing-masing. Fitur Gaji Harian (Collected Salary) memudahkan karyawan untuk mengakses gaji harian dari hari-hari kerja yang telah dilalui dalam bulan berjalan.
Jika membutuhkan dana lebih besar, karyawan dapat mengakses gaji lebih awal di bulan yang sama melalui fitur Gaji Bulan Ini (Advance Salary).
Selain itu, karyawan juga memiliki opsi untuk menarik gaji bulan berikutnya menggunakan fitur Gaji Bulan Depan (Next Month Salary) yang dapat dimanfaatkan saat kebutuhan mendesak, dengan jumlah penarikan yang disesuaikan.
Dengan Early Wage Access dari Setlary, karyawan dapat mengambil sebagian dari gaji mereka kapan saja dalam periode gaji berjalan. Ini bukan hanya solusi yang fleksibel, tetapi juga mendukung kesejahteraan finansial karyawan tanpa mengganggu arus penggajian yang sudah ada.
